khasiat Buah Ceremai

|




Ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)
Nama Lokal Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa). careme (Madura); Ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera).; Carmen, cermen (Bali), sarume (Bima). lumpias aoyok, tili; Lombituko bolaano, caramele, carameng (Sulawesi),; Ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti).; Salmele, cermele (Timor).;

Pohon ini berasal dari India, dapat turnbuh pada tanah ringan sampai berat dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak tanam orang di halaman, di ladang dan tempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl. Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 - 7 cm, lebar 1,5 - 4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5 - 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak bentuk bintang,,mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah.batu, bentuknya bulat pipih, berlekuk 6 - 8, panjang 1,25 - 1,5 cm, lebar 1,75 - 2,5 cm, warnanya kuning muda, berbiji 4-6, rasanya asam. biji bulat pipih berwarna cokelat rnuda. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda bisa dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan setelah dibuat manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.

Untuk Penyakit Batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker, sariawan; Asma, sakit kulit, sembelit, mual akibat perut kotor;

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :

Daun, kulit akar, dan biji.

INDIKASI :

Daun berkhasiat untuk:
- batuk berdahak,
- menguruskan badan,
- mual,
- kanker, dan
- sariawan.

Kulit akar berkhasiat untuk mengatasi :
- asma dan
- sakit kulit.

Biji berkhasiat untuk mengatasi :
- sembelit dan
- mual akibat perut kotor.

CARA PEMAKAIAN :

1. Sembelit

a. Siapkan biji ceremai sebanyak 3/4 sendok teh, dicuci lalu digiling
sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Sewaktu
masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai
merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

b. Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 g, dicuci lalu ditumbuk
halus. Seduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu didinginkan. Hasil
seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.

2. Asma :

Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar
kara (Dolichos lablab) 1/4 genggam, buah lengkeng (Nephelium
longanum; Euphoria longana) 8 butir, dicuci lalu ditumbuk
seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih sampai.tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
diminum dengan air gula secukupnya. Sehari 2 kali, masing-masing
3/4 gelas.

3. Kanker :

Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam,
daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2
jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tertinggal kira-kira 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk
diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas.

4. Melangsingkan badan :

Minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat, jangan
menggunakan dalamjangka waktu lama.

CATATAN : Cairan akar beracun. Sebaiknya tidak menggunakan akar ceremai untuk pengobatan.

Khasiat Buah Naga

|




Khasiat Buah Naga
  1. Mengobati kanker, tumor, sakit mata, asam urat, dan jantung
  2. Menyembuhkan rematik
  3. Penyeimbang kadar gula darah
  4. Pengontrol kolesterol
  5. Menguatkan ginjal dan tulang
  6. Menajamkan penglihatan.
Haluskan kulit

Red pitaya-sebutan buah naga berdaging merah-itu dikonsumsi pagi dan sore hari masing-masing 1 buah berbobot 250 g. Zaenal berhenti mengkonsumsi nasi, salah satu sumber gula yang pantang dikonsumsi penderita diabetes. ‘Selama diet, saya hanya mengkonsumsi buah naga,’ katanya. Konsumsi obat penurun gula darah juga dihentikan.

Delapan hari berselang, kondisi tubuh Zaenal mulai membaik. Ketika diperiksa kembali di RS Harapan, kadar gula darah turun menjadi 139 mg/dl. Sejak itulah bila kadar gula darah kembali melambung, ‘Saya langsung mengkonsumsi buah naga,’ ujarnya.

Kisah Zaenal Solikhin itu seakan membenarkan anggapan buah naga-terutama buah naga berdaging merah Hylocereus polyrhizus-yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Menurut Prof Dr Muhammad Yusuf, ahli pengobatan tradisional China, dalam kebudayaan Tionghoa buah naga dipercaya menghaluskan kulit wajah sehingga tampil lebih cantik. Namun, ia tidak digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit mematikan seperti kanker atau jantung. ‘Buah naga baik untuk mengatasi panas dalam karena bersifat mendinginkan,’ ujarnya.

Terbukti ilmiah


Berbagai hasil penelitian ilmiah menunjukkan buah naga berfaedah bagi kesehatan. Marhazlina M, peneliti Department of Nutrition and Dietetics Faculty of Medicine and Health Sciences Universiti Putra Malaysia, meneliti pengaruh mengkonsumsi buah naga terhadap kadar gula darah dan kolesterol pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang tidak tergantung insulin. Uji dilakukan terhadap 28 pasien berusia 40-55 tahun.

Sukarelawan itu dibagi ke dalam 4 kelompok, masing-masing terdiri atas 7 pasien. Pasien pada kelompok I diberi asupan 400 g buah naga berdaging merah setiap hari, kelompok II 600 g, kelompok III tanpa perlakuan, dan kelompok IV diberi obat penurun kadar gula darah yang beredar di pasaran.

Darah pasien diperiksa pada minggu pertama pascaperlakuan, 4 minggu, dan 2 minggu sebelum perlakuan berakhir. Total masa perlakuan 7 minggu. Darah pasien diperiksa dengan mesin penganalisis kimia otomatis.

Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL)-kolesterol baik-pasien kelompok I meningkat 14,1% setelah 4 minggu perlakuan. Sedangkan kadar gula darah pasien menurun 19,94%, kolesterol low density lipoprotein (LDL)-kolesterol buruk-5,94%, dan trigliserida 23,52%. Kesimpulannya, buah naga berdaging merah berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah risiko penyakit jantung pada pasien diabetes. Hasil itu tidak jauh berbeda dengan kelompok II.

Pitaya juga terbukti kaya antioksidan. Hasil riset Agricultural Research Service (ARS), United States Department of Agriculture (USDA), buah naga berdaging merah mengandung total fenolat 1.076 ?mol gallic acid equivalents (GAE)/g puree. Aktivitas antioksidan mencapai 7,59 ?mol trolox equivalents (TE)/g puree. Sedangkan yang berdaging putih Hylocereus undatus mengandung total fenolat 523 ?mol GAE/g dan aktivitas antioksidan 2,96 ?mol TE/g.

Daun dan kulit buah

Faedah buah naga bagi kesehatan ternyata tak hanya dipersembahkan daging buah. Hasil penelitian Rosario Vargas Sol?s dari Laboratorio de Investigation de Fitofarmacolog?a, Universidad Autonoma Metropolitana Xochimilco, Meksiko, ekstrak kloroform daun buah naga berdaging putih mengandung senyawa pentacyclic triterpene taraxast-20-ene-3a-ol dan taraxast-12,20(30)-dien-3a-ol. Kedua senyawa itu terbukti melindungi kelenturan pembuluh darah kelinci.

Peneliti memperkirakan keampuhan kedua senyawa itu hampir menyamai troxerutin, salah satu obat pelindung pembuluh darah mikro yang beredar di pasaran. Obat itu berfaedah mengurangi risiko pecahnya pembuluh darah. Hasil uji in vitro yang dilakukan Li-chen Wu, peneliti Department of Applied Chemistry, National Chi-Nan University, menunjukkan ekstrak kulit buah naga berdaging merah berpotensi menghambat pertumbuhan sel tumor B16F10 pada dosis 25 ?g. Itu membuktikan buah naga tak hanya lezat bila disantap, tetapi juga berfaedah sebagai obat. (Imam Wiguna)


Secara amnya, pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang diimport.

Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Mengikut wakil Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#$&D, syarikat penanaman dan penyelidikan buah naga merah terbesar di negara ini, AL Leong, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan pelbagai zat vitamin dan mineral yang boleh membantu meningkatkan daya tahan dan mengurangkan metabolisma dalam badan manusia.
amp;D, syarikat penanaman dan penyelidikan buah naga merah terbesar di negara ini, AL Leong, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan pelbagai zat vitamin dan mineral yang boleh membantu meningkatkan daya tahan dan mengurangkan metabolisma dalam badan manusia.
amp;D, syarikat penanaman dan penyelidikan buah naga merah terbesar di negara ini, AL Leong, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan pelbagai zat vitamin dan mineral yang boleh membantu meningkatkan daya tahan dan mengurangkan metabolisma dalam badan manusia.
amp;D, syarikat penanaman dan penyelidikan buah naga merah terbesar di negara ini, AL Leong, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan pelbagai zat vitamin dan mineral yang boleh membantu meningkatkan daya tahan dan mengurangkan metabolisma dalam badan manusia.

“Kajian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem penghadaman dan peredaran darah. Ia juga memberi tindak balas memberangsangkan untuk mengurangkan tekanan emosi dan meneutralkan toksik dalam darah.“Kajian juga menunjukkan buah ini boleh mencegah kanser usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan pada masa sama menurunkan kadar lemak dalam badan,” katanya.

Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu mengurangkan metabolisma badan dan menjaga kesihatan jantung; serat (mengawal kanser usus, kencing manis dan diet); karotin (kesihatan mata, menguatkan otak dan menghalang penyakit); kalsium (menguatkan tulang) dan fosferos (pertumbuhan tisu badan).

Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mengawal kepanasan badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

Buah naga selain mempunyai nilai ekonomis tinggi, juga memiliki khasiat bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut, pengurang kolestrol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan.

Manfaat Buah Naga

Buah naga, Manfaat, turunkan kolesterol
Sajen buat dewa ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah yang kaya serat, vitamin, dan mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degeneratif, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.

Buah naga terbilang baru dikenal di Indonesia. Meski begitu, namanya belakangan ini menjadi buah bibir di masyarakat luas. Penampilan buah ini sangat unik dan menarik. Ukurannya sebesar mangga gedong gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan karena itu buah ini dikenal sebagai dragon fruit.
Saat ini buah naga belum dapat dijumpai di pasar tradisional, hanya bisa ditemukan di supermarket. Harganya pun masih relatif mahal, yaitu sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kg. Rasanya manis segar dan sedikit asam.

Ada yang mengaitkannya dengan mitos mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-akhir ini tanaman buah tersebut juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah yang ditanam di dalam pot.

Masyarakat Cina kuno menganggap buah naga membawa berkah, sehingga sering diletakkan di antara duo ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar persembahan kepada dewa. Warna merah buah menjadi mencolok di antara warna naga yang hijau.

Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang menganut budaya Cina, terkenal sebagai nama thang loy (buah naga). Thang loy-nya orang Vietnam ini kemudian disebut dengan bahasa Inggis disebut dengan dragon fruit.

Kaya Serat


Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.

Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).

Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.

Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.

Diperkirakan setiap 6 mikrogram betakaroten mempunyai aktivitas biologis setara dengan 1 mikrogram retinol. Kelompok FAO-WHO telah menghitung bahwa hanya separuh dari betakaroten yang terserap yang akan diubah menjadi vitamin A. Kira-kira hanya 1/6 dari kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh tubuh.

Betakaroten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.

Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.

Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga

Air (g) 82,5 - 83,0
Protein (g) 0,16 - 0,23
Lemak (g) 0,21 - 0,61
Serat/dietary fiber (g) 0,7 - 0,9
Betakaroten (mg) 0,005 - 0,012
Kalsium (mg) 6,3 - 8,8
Fosfor (mg) 30,2 - 36,1
Besi (mg) 0,55 - 0,65
Vitamin B1 (mg) 0,28 - 0,30
Vitamin B2 (mg) 0,043 - 0,045
Vitamin C (mg) 8 - 9
Niasin (mg) 1,297 - 1,300

Turunkan Kolesterol

Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#Menurut Al Leong dari Johncola Pitaya Food R%@!#$%@!#$&D, buah naga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah.
amp;D, buah naga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah.
amp;D, buah naga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah.
amp;D, buah naga sangat baik untuk sistem peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan menetralkan racun dalam darah.

Badan Litbang Pertanian RI menyebutkan bahwa buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. Khasiat buah naga masih belum diketahui oleh masyarakat luas. Selain penelitian yang masih sangat terbatas, buah ini masih sangat langka. Bahkan, masih banyak di antara kita yang sama sekali tidak mengenal buah ini.

Buah naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1 pada buah naga mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Konsumsi vitamin B1 per orang per hari yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah 0,5-0,9 mg untuk anak-anak di bawah 10 tahun, serta 0,9-1,0 mg untuk orang dewasa. Wanita hamil dan ibu yang sedang menyusui perlu tambahan sebesar 0,3 mg per hari di atas kebutuhan normalnya.

Pada prinsipnya tiamin (vitamin 131) berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk senyawa kaya energi yang disebut ATP. Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis (beri-beri kering), yang disebabkan oleh terganggunya transmisi saraf atau jaringan saraf menderita kekurangan energi. Gejala kekurangan tiamin mula-mula adalah lelah, hilang selera makan, berat badan menurun, dan gangguan pencernaan.

Buah naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat tersebut juga baik untuk mentralkan racun dalam darah, meningkatkan daya penglihatan, dan mencegah hipertensi.

Kandungan air pada buah naga juga cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 g daging buah. Karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat.

Dibuat Sup, Sayur dan Teh

Secara sederhana, buah naga dimakan dalam keadaan segar, yaitu setelah masak dan empuk. Mula-mula buah naga dibelah menjadi dua, kemudian bagian daging buahnya yang putih bertaburan biji hitam kecil-kecil dapat disendoki dan dimakan. Kulit belahan ditaruh di atas telapak tangan, yang sekaligus berfungsi seperti mangkuk.

Cara makan seperti itu secara tradisional sudah dilakukan oleh masyarakat Indian di Amerika Selatan. Mereka yang enggan makan seperti orang Indian, mengolah buah menjadi pai. Ada pula yang menyantapnya sebagai dessert dalam bentuk es krim restoran modern.

Bijinya yang mirip biji selasih, dapat dimakan tanpa mengganggu kesehatan. Daging buahnya terasa sangat menyegarkan dan manis, sehingga sering dipromosikan lebih manis daripada semangka, meski agak sedikit asam.

Selain dimakan langsung, buah naga juga sudah dibuat sebagai bahan baku pembuatan wine. Di Malaysia, buah naga yang belum masak dapat dimasak sebagai sup dan dicampur dengan daging maupun tulang. Selain itu, buah naga juga digunakan sebagai bahan baku salad ataupun digoreng dengan sambal terasi. Selain buahnya, bunga buah naga juga dimanfaatkan sebagai sayuran ataupun dikeringkan untuk dijadikan teh bunga.

Untuk dikonsumsi secara langsung, sebaiknya pilih buah naga yang sudah matang. Buah naga yang berkualitas baik tidak memiliki luka-luka di bagian kulitnya. Buah yang terluka di bagian luarnya dikhawatirkan akan berpengaruh di bagian dalamnya. Jika ditekan sudah empuk, berarti buah sudah cukup matang untuk dikonsumsi.

Buah naga yang segar biasanya masih diselaputi sulur atau sisik hijau kekuningan, sedangkan bagian luar buahnya berwarna merah jambu menawan.

Hidangan Eksklusif

Tanaman buah naga berasal dari Meksiko. Awalnya buah ini hanyalah buah hutan yang tidak dimakan. Namun, setelah dibawa oleh orang Perancis ke Cina, ia berubah nama menjadi buah naga. Tumbuhan tersebut kemudian ditanam secara meluas di Vietnam, sebelum akhirnya berkembang di negara-negara lain, termasuk Malaysia.

Buah naga yang semula tidak boleh dimakan karena dianggap makanan dewa dan tidak ada perhatian di negara asalnya, sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Bahkan, di dalam pesawat penerbangan internasional, jus buah naga menjadi hidangan eksklusif.

Saat ini Vietnam dan Thailand merupakan pemasok buah naga terbesar di dunia. Namun, permintaan yang bisa dipenuhi baru 50 persen saja. Buah naga yang beredar di Indonesia saat ini, umumnya berasal dari kedua negara tersebut.

Secara internasional, buah naga disebut sebagai dragon fruit Sebutan untuknya di setiap negara berbeda-beda, misalnya Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon (Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Mexico), Melano (Hawai), Rhino Fruit (Australia).

Merah, Putih, Kuning

Buah naga termasuk tanaman tropis. Tanaman ini tumbuh baik pada curah hujan 600-1.300 mm per tahun. Hujan yang terlalu deras dan berkepanjangan menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan proses pembusukan yang lebih cepat. Temperatur maksimum berkisar 38-40 derajat celsius.

Buah naga disebut juga kaktus manis atau kaktus madu. Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Meskipun tergolong dalam tanaman kaktus, buah naga bukan buah kaktus biasa yang kita kenal sebagai prickly pear atau Opuntia ficus-indica.

Tanaman penghasil buah naga adalah kaktus pemanjat Hylocereus undatus. Disebut pemanjat, karena ketika ditemukan pertama kali di tempat tumbuhnya yang asli di lingkungan hutan belantara yang teduh, batangnya memang memanjat batang tanaman lain. Kalau ia dicabut dari tanah, ia masih hidup terus sebagai epifit, menyerap air dan mineral melalul akar udara pada batangnya.

Keunikan tanaman buah naga adalah batangnya berbentuk segitiga. Selain itu, durinya pendek sekali dan tidak mencolok. Bunganya mekar pada malam hari. Buah ini mempunyai musim sekitar bulan Juli hingga November.

Ada empat jenis buah naga, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).

Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling digemari dan diminati. Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar dan tiga jenis buah naga lainnya, buah naga daging putih juga terasa lebih segar karena mengandung rasa masam yang khas.

Di Malaysia dan Singapura, buah naga isi merah adalah spesies yang paling disukai karena rasanya lebih manis dibandingkan jenis lainnya.
Semoga Berguna

Disadur dari berbagai Media
Prima Dina


Sumber: www.wonogiri.org